Apakah Anda pernah bertanya-tanya bagaimana kolam renang bisa berdiri kokoh bertahun-tahun? Salah satu rahasianya terletak pada pondasi kolam renang yang tepat dan kuat. Pondasi merupakan struktur dasar yang menopang keseluruhan beban kolam, mulai dari air, dinding, hingga pergerakan tanah di sekitarnya.
Secara umum, pondasi kolam renang adalah elemen awal dalam proses konstruksi yang berfungsi sebagai tumpuan utama.
Jenis fondasi yang paling umum dalam pembangunan kolam renang adalah pondasi tapak, karena mampu mendistribusikan beban secara merata ke tanah di bawahnya.
Hal ini penting agar struktur tidak mudah mengalami penurunan atau keretakan dalam jangka panjang.
Fungsi dan Kegunaan Pondasi Kolam Renang
Setelah mengetahui definisinya, sekarang mari kita pahami fungsi utama dari pondasi ini. Mengapa fondasi menjadi bagian yang tidak boleh kita abaikan saat membangun kolam renang?
Berikut ini beberapa fungsi penting dari fondasi kolam renang:
- Menopang seluruh struktur kolam, termasuk dinding dan lantai kolam
- Mendistribusikan beban air dan struktur secara merata ke tanah
- Mencegah pergeseran atau penurunan tanah yang dapat menyebabkan keretakan
- Menjaga kestabilan kolam di berbagai kondisi cuaca atau gempa kecil
- Menjadi dasar kuat untuk sistem kedap air dan pelapis anti bocor
- Membantu mempertahankan bentuk kolam agar tidak berubah akibat tekanan tanah
Dengan fungsi-fungsi tersebut, jelas bahwa kekuatan fondasi akan sangat memengaruhi daya tahan kolam renang Anda dalam jangka panjang.
Proses Pembuatan Pondasi Pada Konstruksi Kolam Renang
Sudah memahami betapa pentingnya fondasi kolam renang? Sekarang mari kita lanjutkan ke tahap selanjutnya. Proses pembuatan pondasi tidak bisa sembarangan, karena harus melalui perhitungan dan teknik khusus yang sesuai standar konstruksi.

Bagian ini akan mengulas secara lebih rinci tentang ukuran, jumlah, penggunaan besi, hingga material beton dalam pembuatan fondasi tapak kolam renang.
Baca juga: Apa Itu Bekisting Kolam Renang? Ini Pengertian dan Fungsinya
1. Ukuran Pondasi Tapak
Ukuran fondasi tapak dibuat menyesuaikan kebutuhan dan jenis kolam renang. Untuk tipe kolam residensial, pondasi biasanya dalam bentuk persegi panjang berukuran 0,6 meter x 0,6 meter dengan ketebalan sekitar 20 cm.
Namun, jika Anda membangun kolam berstandar Olympic atau skala besar, ukuran pondasi tentu berbeda. Umumnya mencapai 1 meter x 1 meter dengan ketebalan hingga 35 cm.
Bentuk persegi panjang ini bukan tanpa alasan, melainkan agar beban kolam tersalurkan secara merata ke permukaan tanah di bawahnya.
2. Jumlah Pondasi Tapak
Jumlah pondasi yang dibutuhkan ditentukan oleh luas dan desain kolam renang. Semakin besar kolamnya, maka semakin banyak pula jumlah pondasi yang harus dibuat.
Jarak antar pondasi tapak biasanya tidak lebih dari tiga kali ketebalan pondasi. Misalnya, untuk kolam kecil, jarak ideal antar tapak sekitar 2,5 meter.
Namun hal ini bisa berubah tergantung dari kondisi tanah dan bentuk kolam. Jika tanah terlalu lunak, maka jarak antar pondasi harus lebih rapat untuk menjaga kekuatan struktur.
3. Pembesian Pondasi Tapak
Besi menjadi bagian penting dalam struktur pondasi, terutama untuk memperkuat daya tahan terhadap tekanan air dan beban dinding. Di setiap tapak, diperlukan tulangan dari besi ulir berdiameter minimal 8 mm.
Untuk kolam pribadi dengan kapasitas air hingga 65 meter kubik, cukup gunakan besi dengan diameter 12–13 mm. Namun, jika volume air melebihi angka tersebut, disarankan memakai besi ulir berdiameter 13–16 mm agar daya tahan pondasi lebih optimal.
Hindari penggunaan besi polos karena daya cengkeramnya terhadap beton lebih rendah. Selain itu, pastikan perhitungan jumlah dan ketebalan besi dilakukan secara akurat agar struktur tidak justru menjadi terlalu berat atau rapuh.
4. Material Pondasi Tapak
Material yang digunakan untuk pondasi juga sangat memengaruhi kualitas akhir. Biasanya, lantai kerja menggunakan bata ringan (hebel) yang dilapisi semen kualitas tinggi. Setelah itu, pengecoran dengan beton berstandar kuat.
Kami di Sedayu Pool merekomendasikan penggunaan beton K300, karena tahan terhadap tekanan tinggi, retakan, dan korosi. Beton ini cukup umum untuk bangunan bertingkat tiga ke atas, sehingga lebih dari cukup untuk kolam renang residensial.
Jika kondisi akses proyek memungkinkan, penggunaan beton ready mix K300 adalah pilihan terbaik karena efisien dan konsisten dalam kualitas. Pencampuran manual hanya disarankan jika akses lokasi sangat terbatas.
Catatan: Teknis pembuatan pondasi dan spesifikasinya bisa saja berbeda, tergantung dengan rancangan kontraktor dan kondisi proyek.
FAQ (Pertanyaan Seputar Pondasi Kolam Renang)
Kami sudah meringkas beberapa pertanyaan seputar pondasi kolam renang, berikut ini beberapa di antaranya:
1. Berapa Lama Proses Pembuatan Pondasi Kolam Renang?
Rata-rata memakan waktu 5–7 hari, tergantung ukuran kolam dan kondisi tanah.
2. Kenapa Pondasi Kolam Renang Sangat Penting?
Karena pondasi menopang seluruh beban kolam dan mencegah keretakan atau penurunan tanah.
3. Jenis Pondasi Apa yang Umum untuk Proyek Kolam Renang?
Pondasi tapak, karena mampu mendistribusikan beban secara merata dan cocok untuk berbagai jenis kolam.
4. Material Apa yang Digunakan dalam Pembuatan Pondasi?
Umumnya menggunakan besi ulir, semen berkualitas, pasir, kerikil, dan beton K300 atau sejenisnya.
Itu dia penjelasan mengenai pondasi kolam renang, semoga bermanfaat. Hubungi Sedayu Pool untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai jasa pembuatan kolam renang.